Sebuah Puisi
Karya : Ziadatul Husnah
Eksistensimu sungguh menguji banyak orang
Kedatangan dan keberadaanmu mempengaruhi berbagai macam sisi kehidupan
Kesabaran, kesehatan, serta kekuatan jiwa engkau uji
Dengan tidak ingin mengenal siapapun
pejabat, dokter, perawat, professor, orang miskin, orang kaya…
semuanya bisa engkau serang
Sehingga hukum alampun akan berbicara
Siapa yang kuat dia yang menang
Siapa yang lemah dia yang kalah
Dan yang sangat menyayat hati, jika jenisku yang kalah
Nyawalah yang akan menjadi taruhan
Berhari-hari, berminggu-minggu hingga berbulan-bulan
aku lewati dengan penuh ujian
Tanpa banyak keluar untuk beraktifitas
Tanpa berkumpul dengan tetangga
Tanpa berjamaah di Masjid
Tanpa suasana ramainya lebaran
Tanpa aktifitas akademik
Dan tanpa-tanpa yang lain…
Aku hanya berharap “tanpa-tanpa” ini tidak sampai berganti tahun
Cukup.. dan cukup.. berbulan-bulan saja
Tapi apalah daya raga ini
Sifat manusiawiku terkadang juga mengeluh lalu berfikir
Siapakah yang bersalah…
Pemerintahkah…?
Dirikukah….?
Covid-19 kah…?
Atau Tuhan…?
Oohh.. No.. No.. It is not possible for me..
Sungguh celaka dan bodohnya aku
Jika aku menyalahkan mereka semua, apalagi Tuhan
Oohh.. my God.. ya Rabb…. Forgive my mistakes please…!
Seketika inilah gejolak hatiku
Panik, bingung, dan juga resah
But I can’t be like this all the time
I have to stop this negative feeling
Ya.. aku harus berubah, because this is not good for myself
Ingin berubah dan berusaha merefleksikan diri
Tindakan yang sangat tepat untuk aku dan orang-orang sekitarku
Stay at home, stay positive thinking and stay positif feeling
Menjadikan aku lebih optimis, ingin berbagi, dan yang jelas lebih bahagia
Metamorfosaku berakhir dengan indah dimusim pandemi ini
Keyakinanku…
Tidak ada ciptaan Tuhan yang unfaedah
Kehadiranmu di sini atas Izin-Nya
Pasti ada hikmah Agung yang menjadi rahasia Tuhan
Semata untuk kebaikan alam raya dan seisinya
Yang mungkin aku dan sejenisku belum bisa mengetahui dan memahaminya