Capacity Building Rumah Kearifan dengan Camping di Teras Merapi

Pada tanggal 8-9 Juli 2023 Rumah Kearifan mengadakan kegiatan membangun kapasitas (capacity building) lembaga dengan camping di Teras Merapi. Camping ini diikuti oleh delapan anggota keluarga Rumah Kearifan termasuk founder dan Direktur Rumah Kearifan, Dr. Muqowim dan Ziadatul Husnah, M.Pd. Kegiatan ini bersamaan dengan acara Family Gathering (FG) keluarga besar Pengurus Komite Madrasah Al Ma’had An Nur Bantul. Bahkan, dalam kegiatan ini, tiga pengurus Rumah Kearifan diminta memfasilitasi kegiatan FG, yaitu Fajar Dwi Noviantoro, Didik Zakaria, dan Rohmatul Asna, khususnya untuk acara api unggun di malam hari, senam di pagi hari dan pendampingan anak-anak.

Rumah Kearifan menyewa dua buah tenda yang bisa digunakan untuk delapan orang. Selama camping kegiatan yang dilakukan antara lain memasak bersama, bermain api unggun, melihat sunset dan sunrise, makan bersama, naik mobil gunung, senam, renang, dan refleksi. Melalui berbagai kegiatan ini, banyak nilai yang dibiasakan untuk anggota keluarga Rumah Kearifan seperti kebersamaan, tolong-menolong, kepedulian, ketelitian, resiliensi, kemandirian, kebebasan, penghargaan, toleransi, ketenangan, kenyamanan, kedamaian, kesederhanaan, cinta, kebahagiaan, dan syukur. Di luar berbagai nilai tersebut tentu masih banyak yang dirasakan oleh setiap anggota RK.

Kegiatan camping bersama menjadi salah satu cara menghidupkan nilai-nilai positif melalui outing activity. Kegiatan ini pernah dilakukan tahun 2022 lalu dalam bentuk Program Petualang Muda selama sepuluh hari di Desa Pulutan Wonosari Gunungkidul yang diikuti oleh sekitar 20 orang termasuk 10 mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga yang sedang magang (internship) di Rumah Kearifan. Kegiatan membangun kapasitas semacam ini diperlukan sebab selama ini sudah banyak kegiatan yang dilakukan Rumah Kearifan seperti NGAJI KITA (Ngasah Jiwa Kearifan Semesta), DIKSI KITA (Diskusi Kritis, Santai dan Inspiratif untuk Kearifan Semesta), NGOPII YO (Ngobroling Pendidikan Interreflijius dan Indonesia dari Yogyakarta), DILAN (Diskusi Bulanan), Petualang Muda, Short Course, Pelatihan, dan PREVIEW (Pause, Reflect and Engage to Review Wisdom).

Setelah menjalankan berbagai program di atas, keluarga besar Rumah Kearifan agaknya perlu “time out” dan “healing” sebentar untuk me-refresh diri sebelum melakukan berbagai kegiatan ke depan yang jauh lebih banyak baik pada level lokal, nasional maupun internasional. Sebab, sejauh ini banyak program yang sudah “ngantri” untuk dieksekusi sekaligus dievaluasi atau direfleksi agar ada peningkatan kualitas baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan. Di antara kegiatan yang segera dieksekusi adalah pendampingan dan konsultasi terhadap madrasah atau sekolah di bawah Kementerian Agama kabupaten Blitar yang berjumlah lebih dari 400 mulai dari tingkat RA sampai MA, pendampingan di beberapa madrasah atau sekolah di Yogyakarta seperti MI Al Ma’had An Nur Ngrukem, MTs Al-Furqon Sanden, MTs Muhammadiyah Bantul, MIN 1 Kulon Progo, MTsN 9 (MASEMBA), dan MAN 2 Kulon Progo (MANDAKU).

Selain berbagai kegiatan di atas, Rumah Kearifan juga terlibat dalam berbagai kegiatan seperti Pelatihan Living Values Education (LVE) bekerja sama dengan Asosiasi Living Values Education Indonesia, Pelatihan Self-Transforming, Pelatihan Team Transforming, Pelatihan One Moment Enlightenment, Rebranding Lembaga Pendidikan, dan Pelatihan Living Softskill Education. Beberapa kegiatan tersebut akan terus bertambah sebab sebenarnya ada sekitar 25 paket pelatihan yang ada di Rumah Kearifan. Dengan berbagai kegiatan tersebut diharapkan Rumah Kearifan dapat memberikan warna terhadap kehidupan yang penuh dengan kearifan baik untuk tingkat lokal, nasional maupun internasional. Untuk mewujudkan hal tersebut tentu perlu sumber daya manusia yang mempunyai daya tahan tinggi sebab banyak “stessor” muncul tanpa diduga sebagai “intervening variable” yang dapat menurunkan motivasi dan kapasitas warga Rumah Kearifan. Untuk itu, kegiatan “healing” seperti camping di Teras Merapi diperlukan untuk menjaga, merawat dan mengembalikan nilai-nilai positif tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *