Dr. Muqowim, M.Ag.
Rumah Kearifan (House of Wisdom)
Besok adalah hari ini. Tomorrow is today. Apa yang akan terjadi di hari esok tergantung pada apa yang kita pikirkan, katakana, tuliskan dan lakukan saat ini. Untuk melihat hari esok kita seperti apa, lihatlah apa yang kita pikirkan, katakana, tuliskan dan lakukan saat ini. Jika yang ada dalam diri kita saat ini positif, maka hari esok akan positif, sebaliknya, jika yang ada dalam diri kita sekarang ini negatif, maka hari esok juga negatif. Kata Mahatma Gandhi, “Your future is what your mind in the present”. Masalahnya, hari ini adalah kemarin, artinya apa yang kita alami saat ini tergantung pada apa yang kita alami di masa lalu. Ibaratnya, nasib kita hari ini pada dasarnya merupakan akumulasi dari apa yang telah kita alami dan lakukan di waktu sebelumnya.
Meskipun kita tidak dapat mengubah masa lalu, tapi kita dapat mengubah masa depan. Untuk dapat mengubah masa depan, salah satu kunci pentingnya adalah mengubah diri sekarang juga. Di antara cara mengubah diri saat ini adalah dengan memaknai setiap momen masa lalu untuk diambil ide, inspirasi dan pelajaran agar dapat dijadikan panduan untuk menaatap masa depan. Bukankah ada peribahasa, “Experience is the best teacher?” Untuk itu, kita harus sering melakukan self-reflecting dari setiap momen yang pernah kita alami sepanjang garis hidup kita. Bukankah garis adalah kumpulan dari banyak titik atau momen? Semakin banyak momen kehidupan yang kita refleksikan, semakin banyak gagasan dan inspirasi yang dapat menggerakkan perubahan kita di masa depan.
Berdasarkan hasil refleksi diri atas momen masa lalu yang kita lewati tersebut, kita perlu menciptakan masa depan sesuai dengan yang kita inginkan. Kebiasaan orang yang sukses adalah memvisualisasikan masa depan secara jelas melalui tulisan atau gambar. Mengapa demikian? Visualisasi adalah doa, harapan, dream, goalsetting, cita-cita, dan planning. Energi kita akan mengarah ke mimpi dan doa tersebut asal disertai dengan ketulusan dan motivasi kuat. Semakin jelas doa dan mimpi, semakin jelas langkah yang akan kita tempuh. Sebaliknya, semakin kabur doa dan mimpi kita, semakin buram juga masa depan kita. Karena itu, segeralah tentukan gambaran masa depan seperti apa yang Anda inginkan!
Buatlah gambaran mimpi Anda dalam 10 tahun ke depan. Anda ingin dikenal sebagai apa? Apa peran yang Anda mainkan? Pada bidang apa saja, ekonomi, sosial, budaya, spiritual, kesehatan, pendidikan, politik, atau seni? Pada level apa yang Anda inginkan, lokal, regional, nasional atau internasional? Tulislah semua mimpi Anda tersebut secara jelas, termasuk langkah untuk meraihnya. Jangan lupa, minta petunjuk kepada Allah sebab sehebat apa pun kita, kita adalah makhluk-Nya. Dia-lah Sang Pemilik masa depan. Man proposes and God disposes. Manusia hanya bisa membuat rencana, namun Tuhanlah yang pada akhirnya menentukan. Kabar baiknya, Allah mengabulkan setiap doa yang kita panjatkan pada-Nya. Dia tidak pernah mengingkari janji-Nya. Allah berfirman, “Aku seperti yang dipersangkakan hamba-Ku”. Kalau kita berpikir berhasil maka pasti berhasil. Sebaliknya, jika kita berpikir gagal, maka kita juga akan mengalami kegagalan.
Life is choice. Hidup adalah pilihan. Setiap pilihan yang kita ambil akan berdampak pada masa depan kita. Kata orang India, “kamu bebas membuat drama, tapi kamu tidak bebas memilih karma”. Karma tergantung pada drama yang kita pilih dan mainkan dalam kehidupan nyata. Ketika kita membuat pilihan sebagai pemain drama positif, maka kita akan mendapatkan pencairan energi positif di masa depan. Sebaliknya, jika kita lebih memilih drama negatif, maka kita juga akan mendapatkan pencairan energi negatif di masa depan. Di dunia ini berlaku hukum kekekalan energi. Energi tidak akan pernah hilang, hanya berubah bentuk. Energi senyuman, misalnya, mungkin tidak akan kita terima berupa senyuman juga namun energi doa, lambaian tangan, jabat tangan, ditraktir makan, atau dimudahkan dalam mengerjakan soal ujian.
Setiap pilihan yang kita ambil akan berdampak pada masa depan kita.
Dr. Muqowim, M. Ag.
Akhirnya, coba kita terapkan salah satu filosofi orang Bugis, “Sebelum berangkat tiba dulu, sebelum mulai selesai dulu”. Makna dari ungkapan ini adalah kita sudah memvisualisasikan diri apa yang terjadi dalam diri kita dalam 10 tahun yang akan datang. Hal ini tentu tergantung pada kejelasan mimpi dan visi yang kita miliki. Semakin jelas mimpi semakin jelas visualisasi tersebut.