Menjadi Agen Rahmatan Lil ‘Alamin bersama Rumah Kearifan (House of Wisdom) Yogyakarta

Oleh: Safina Nur Faizah (Mahasiswa Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga Magang di Rumah Kearifan)

Rumah Kearifan (House of Wisdom) Yogyakarta dengan misi menjadi agen rahmatan lil ‘alamin telah menjadi tempat magang mahasiswa prodi pendidikan kimia UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Magang tersebut berlangsung selama kurang lebih 40 hari dibawah dampingan dosen prodi Pendidikan Kimia, Bapak Setia Rahmawan M.Pd.

Bapak Dr. Muqowim M.Ag sebagai founder Rumah Kearifan dan Ibu Ziadatul Husna M.Pd selaku Direktur Rumah Kearifan juga teman-teman mahasiswa dari Rumah kearifan, telah memberikan banyak sekali pelajaran baru kepada saya. Begitu banyak pengalaman yang dibagikan kepada saya dan teman-teman magang lain melalui diskusi-diskusi kecil yang diadakan Rumah Kearifan. 

Magang ini dilaksanakan dengan banyak program, baik program besar maupun program dampingan. Progam besar dalam magang ini yaitu pelatihan LVE (Living Values Education) dan Petualang Muda. Disamping itu kami juga membantu beberapa tugas dari Rumah Kearifan, seperti mentranskrip ayat Al-Quran, membuat flyer program-program Petualang Muda, membuat katalog pelatihan, dan beberapa detail kecil dalam melaksanakan program magang maupun tugas fokus bidang di Rumah Kearifan.

Program Petualang Muda yang diselenggarakan oleh Rumah Kearifan merupakan pengalaman paling berkesan selama saya magang. Program yang mengusung tema “Bakti Rumah Kearifan untuk Negeri” telah dilaksanakan di Dusun Ngaliyan Desa Pulutan Kecamatan Wonosari Gunungkidul selama kurang lebih 8 hari yaitu pada tanggal 9 – 19 Agustus 2022.

Selama kurun waktu 8 hari tersebut, banyak sekali kegiatan bermanfaat yang dilakukan. Total ada 3 program besar yang mencakup bidang pendidikan, sosial  dan budaya.

Dalam bidang pendidikan, Petualang Muda memiliki program mendampingi belajar di MIN 4 Gunungkidul selama 2 hari. Kebetulan saya berkesempatan menemani belajar siswa kelas 6. Disana saya belajar bagaimana menghandle secara real life keadaan dikelas selama pembelajaran. Selanjutnya, saya dan teman-temang magang lain juga berkesempatan untuk mendampingi siswa siswi MIN 4 Gunung kidul untuk berlatih menjadi petugas upacara, yang pada saat itu bertepatan pada peringatan hari pramuka dan hari kemerdekaan Indonesia. Selain itu, setiap hari pukul 13.30 WIB, posko Petualang Muda juga membuka pintu untuk siswa siswi MIN 4 Gunungkidul untuk bimbigan belajar bersama. Pelatihan LVE (Living Values Education) juga menjadi salah satu program dalam bidang pendidikan dengan peserta yaitu bapak ibu guru dan staff dari MIN 4 Gunungkidul yang di pandu lansung oleh Bapak Muqowim selaku Lead Trainer dan Ibu Ziadatul Husna sebagai Trainer.

Bidang sosial dipenuhi dengan program-program yang sangat bermutu dengan narasumber yaitu Bapak Sentot Burhanudin Iksan, S.P., dangan program diantara lain yaitu pelatihan budidaya kambing (reproduksi, pakan dan membuat kompos) dengan sasaran target yaitu warga dusun Ngaliyan dan sekitarnya. Kemudian pelatihan pemandu outbond berbasis nilai, yang mana pelatihan ini ditujukan untuk warga desa yang menjadi pengurus dari salah satu objek wisata di desa tersebut. Kemudian ada program edukasi ramah lingkungan, mengenal tanaman obat, mengolah sampah, membuat biostater, dan membuat topeng dari kertas. Program-program ini dilaksanakan bersama 2 sekolah, yaitu MIN 4 Gunungkidul dan SD Kanisius. Program ini dilaksanakan dengan penuh antusias dari siswa siswi nya. Selama kami membersamai program-program ini, kami mendapat respon yang sangat di luar ekspektasi kami.

Dalam bidang kebudayaan, saya dan juga teman-teman magang mengikuti kegiatan-kegiatan kebudayaan yang ada di Desa Ngaliyan, antara lain mengikuti pengajian rutin satu bulan sekali di masjid dan mengikuti tradisi-tradisi menyambut hari kemerdekaan RI di Dusun Ngaliyan yang mendukung kami untuk srawung dengan warga dusun.

Melalui program Petualang Muda : Bakti Rumah Kearifan untuk Negeri, saya mendapat banyak sekali pengalaman. Salah satu yang terpenting adalah bagaimana sikap ketika kita sedang bersama. Berdampingan dengan segala dinamika yang ada, membuat saya sadar bahwa komunikasi amat sangat penting dilakukan. Hingga hal-hal kecil pun sangat perlu untuk dikomunikasikan agar tidak terjadi kesalah pahaman diantara kami. Dan pada program inilah saya belajar bahwa sangat diperlukan interpersonal skill. Skill dalam berhubungan dengan orang lain. Karena memang saat kita  bersama, bertemulah banyak ego dan banyak pikiran, yang mengharuskan kita untuk bersikap lebih arif, dan saling menghargai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *