Oleh: Insiyah Dzatul Unsi
Pada hari Kamis, 03 Februari 2023 Tim Rumah Kearifan (House Of Wisdom) diundang oleh Kepala MTsN 9 Kabupaten Blitar di Dsn. Pancir, Sidorejo, Kec.Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Undangan ini dalam rangka workshop meningkatkan kompetensi guru dan pegawai dengan tema ”Menjadi Guru/Pegawai Inspiratif“. Pada kesempatan ini Dr.Muqowim.M.Ag., selaku Founder Rumah Kearifan (House of Wisdom), diminta menjadi narasumber yang dihadiri oleh Ziadatul Husnah M.Pd., selaku Direktur Rumah Kearifan dan Didik Zakaria selaku Koordinator Divisi Penelitian dan Penerbitan dari Rumah Kearifan dan sekitar 50 peserta yang terdiri dari Kepala Madrasah, guru, dan pegawai. Kegiatan ini dilaksanakan di aula MTsN 9 Blitar sejak pagi jam 9.00-15.00 WIB dengan menggunakan pendekatan interaktif dan partisipasif sehinga suasana menjadi lebih hidup, komunikatif dan mudah dipahami. Kegiatan workshop diawali oleh sambutan dari Kepala Madrasah, Bapak Mu’awinul Huda, dan Pengawas Madrasah, Ibu Umi.
Pada kesempatan ini Dr. Muqowim, M.Ag. menyampaikan materi tentang pentingnya softskill bagi guru dan pegawai untuk meningkatakan kompetensi mereka khususnya terkait kepribadian (intrapersonal), sosial (interpersonal) dan kepemimpinan (intra dan interpersonal). Menurut Bapak Muqowim, keberhasilan seseorang dalam kehidupan, termasuk profesi yang ditekuni lebih banyak ditentukan oleh softskill, yakni mencapai lebih dari 80%, sedangkan 20% dipengaruhi oleh penguasaan hardskill. Di antara jenis softskill intrapersonal adalah proaktif, mau belajar, mau berubah, dapat diandalkan, komitmen, yakin, berani memutuskan, dan penuh cinta. Sementara itu, softskill interpersonal yang diperlukan di dunia Pendidikan seperti komunikatif, kolaboratif, menghargai, toleran, peduli, empati, dan mau mendengar.
Selain itu, pendiri RK yang juga sebagai trainer terakreditasi Living Values Education (LVE) tersebut mengatakan bahwa “the heart of education is education of the heart and from the heart”, inti pendidikan adalah pendidikan hati dan dari hati. Karena itu, misi utama seorag guru sebenarnya bukan mengajar (teaching) akan tetapi menyentuh (touching). Untuk dapat mewujudkan tujuan pendidikan tersebut semua komponen madrasah, terutama guru dan pegawai harus bersinergi sebab sejauh ini hal ini hanya bergantung pada guru, sementara pegawai “seakan-akan tidak ada hubungannya dengan mendidik”.
Setelah kegiatan selesai semua peserta tampak antusias dan termotivasi untuk segera menerapkan apa yang sudah disampaikan oleh Dr. Muqowim. Sebelum sesi berakhir, Direktur RK, Ibu Zia, memberikan reward kepada para guru yang menjadi “idola” atau favorit para peserta didik yang telah disurvei secara singkat oleh Tim Rumah Kearifan. Bentuk penghargaan dari RK adalah para guru diberi buku inspiratif yang ditulis oleh Bapak Muqowim yang berjudul Kita Semua Istimewa. Hal ini sesuai dengan salah satu program RK yaitu RK Peduli Literasi untuk Negeri.