Pengajian “Meningkatkan Kualitas Diri Sepanjang Hari” di Gedung Serba Guna Masduki, Pabelan, Magelang.

Minggu, 31 Juli 2022

Majlis Ta’lim Al Hidayah menyelenggarakan pengajian pagi yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna Masduki, Pabelan, Magelang, Jawa Tengah. Kajian rutin ini selalu diikuti hampir ratusan orang setiap kajianya, baik perempuan dan laki-laki. Bahkan, kajian minggu ini adalah kajian dengan jama’ah terbanyak semenjak pertama diadakan.

Pada pengajian kali ini, Majlis Ta’lim Al Hidayah mengundang Dr. Muqowim, M. Ag. (Founder Rumah Kearifan Yogyakarta) untuk menjadi ustadz pengajian. Tema yang diusung pada pengajian ini adalah “Meningkatkan Kualitas Diri Sepanjang Hari”.

Seperti biasa Ustadz Muqowim senantiasa menyampaikan pengajian dengan bahasa yang sederhana dan menggembirakan para jama’ah. Hal ini tampak jelas ketika beliau memulai pengajian dengan meminta para jamaah untuk tersenyum lebar dan memberikan semangat pada jama’ah lain disampingnya.

Hukum kekekalan energi (Sunatullah) akan senantiasa berlaku. Ketika kita memberikan energi positif dengan rasa syukur, senyuman, dan kebahagiaan, maka energi positif tersebut akan kembali pada kita. Sejalan dengan kata bijak orang India bahwa ” Kita bebas membuat drama, tetapi tidak bebas untuk memilih karma”.

Dr. Muqowim selalu mengingatkan kepada para jamaah bahwa hidup bagaikan jungkat-jungkit. Ketika dihadapkan dengan permasalahan kehidupan, hal itu merupakan sebuah ujian. Semakin permasalahan rumit dan berat maka akan semakin kualitas diri meningkat, tetapi sebaliknya, jika kita tidak berani menghadapi ujian maka tidak akan ada peningkatan kualitas dalam diri kita.

Dalam Al-Quran juga disebutkan bahwa belum dikatakan orang beriman jika belum menerima ujian. Oleh sebab itu, Ustadz Muqowim selalu menekankan untuk menghadapi semua permasalahan dengan sikap yang positif. Selain itu, beliau juga memberikan formula dalam menghadapi ujian dengan bermusahahah diri (self-reflection).

“Reading without reflecting is like eating without digesting”, membaca tanpa merefleksikan bagaikan makan tanpa dicerna. Pengetahuan dan pengalaman yang sudah dilalui, hendaknya senantiasa direfleksikan dengan mengambil pelajaran dan nilai positif untuk menggerakkan perubahan yang lebih baik. (QS. Al Hasyr : 18)

Diakhir pengajian, Ustadz Muqowim memberikan “closing statement” dengan mengajak para jama’ah untuk membuat tujuan hidup dan merefleksikan setiap momen yang sudah dialami. Last but not least, para jama’ah diharapkan untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan berdoa dan senantiasa menebarkan kebaikan di manapun berada (khoirunnas anfa’uhum linnas)

About Fajar Dwi Noviantoro

Koordinator Bidang Pelatihan, Konsultasi dan Advokasi Rumah Kearifan (House of Wisdom). Mahasiswa Prodi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

View all posts by Fajar Dwi Noviantoro →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *