Short Course Moderasi Beragama Antar Iman

Berparadigma moderat dalam konteks masyarakat majemuk adalah sebuah keniscayaan. Kita tidak bisa melihat setiap persoalan dan tantangan zaman hanya dengan menggunakan satu sudut pandang saja, atau hitam putih (binary opposition), apalagi mengabaikan pandangan lain yang berbeda, sebab hal ini akan menimbulkan prasangka (stereotyping), ketegangan, kekerasan, dan bahkan konflik. Salah satu cara mengatasi hal ini adalah dengan memperbanyak perjumpaan antar entitas yang berbeda. Hal ini tidak akan terjadi jika tidak ada semangat keterbukaan untuk saling menerima keragaman (accepting), mengelola (managing) dan merayakannya (celebrating) secara positif. Semakin banyak ikhtiar untuk melakukan perjumpaan dari pihak lain yang berbeda akan semakin terhubung (connected) satu sama lain.

Dalam konteks kehidupan beragama, setiap agama mempunyai ajaran dan tradisi yang berbeda terlebih jika sudah berkelindan dengan budaya lokal. Keragaman ini hakikatnya merupakan desain dari Tuhan yang perlu dibaca secara positif agar menjadi berkah, bukan musibah. Upaya saling memahami antar tradisi beragama yang berbeda diperlukan agar muncul titik temu sehingga terjadi komunikasi, kolaborasi, dan sinergi untuk memecahkan berbagai persoalan bangsa secara bersama-sama. Semakin banyak perjumpaan antar pemeluk agama semakin kecil terjadi masalah, sebaliknya, semakin sedikit perjumpaan semakin besar kemungkinan terjadi persoalan di masyarakat.

Berdasarkan pemikiran singkat di atas, Short Course Virtual ini dilakukan. Kegiatan ini diprioritas untuk mahasiswa dari dua agama (Islam dan Kristen) sebab mereka adalah calon pemimpin bangsa yang majemuk. Karena itu, mereka perlu memahami fakta keragaman dan mampu mengelolanya secara bijak untuk kemajuan bersama. Melalui kegiatan ini diharapkan mereka mampu menjadi agen penggerak perubahan dalam konteks moderasi beragama di lingkungan masing-masing.

Anda dapat mengikuti Short Course Moderasi Beragama Antar Iman (2-6 Agustus 2021) dengan mendaftar di link ini.