Selasa, 3 Agustus 2021-8:13.00 WIB
Kegiatan program SC Moderasi Beragama Lintas Iman yang diselenggarakan secara virtual oleh Rumah Kearifan (House of Wisdom) bekerja sama dengan Laboratorium Studi Agama (LABSA) Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Universitas Kristen Imanuel (UKRIM) Yogyakarta pada hari kedua diisi oleh dua narasumber berpengalaman, yaitu Halili, M.A. (SETARA Institute) dan Dr. Muqowim, M.Ag. dosen UIN Sunan Kalijaga sekaligus sebagai founder Rumah Kearifan.
Dalam kegiatan lanjutan ini masih di fasilitasi oleh Ziadatul Husna, M.Pd, selaku Direktur Rumah Kearifan. Kegiatan hari kedua dimulai dengan melakukan refleksi terkait materi hari pertama tentang moderasi beragama yang disampaikan oleh Dr. Budhy Munawar Rachman, M.A. Refleksi ini dipandu oleh moderator dengan meminta setiap peserta SC Moderasi Beragama Lintas Iman untuk menyebutkan tiga kata baru dan menyampaikan review terkait materi yang didapat di hari pertama.
Setelah melakukan refleksi bersama, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Halili, M.A. Selain menjadi dosen di Universitas Negeri Yogyakarta, beliau juga aktif di SETARA Institute sebagai direktur riset. Dalam kesempatan ini, orang yang akrab dipanggil mas Halili menyampaikan materi dengan tema sketsa kehidupan beragama di Indonesia. Beliau berpendapat bahwa salah satu kemajemukan Negara Indonesia dibentuk oleh keragaman agama yang dijamin oleh konstitusi dalam pasal 29 ayat (2) yang berbunyi “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk beribadat menurut agama dan kepercayaanya itu.
Dalam pemaparan materi, mas Halili juga memberikan cara dalam menyikapi keberagaman dengan toleransi sebagai etika kolektif. Dalam hal ini beliau membagi toleransi ke dalam tiga sub atau level, yaitu akseptansi (sikap menerima yang berbeda dengan apa adanya), rekognisi (pengakuan dengan memeberikan hak-hak yang setara), dan inklusi (menjadikan yang berbeda bagian dari kita). Menurutnya, toleransi merupakan poin penting untuk mewujudkan perdamaian dan rasa kesatuan ditengah kemajemukan agama yang dimiliki.