Pada tanggal 29 Desember 2023, Rumah Kearifan (House of Wisdom) menyelenggarakan webinar internasional dengan tema “Intercultural Literacy: Concept and Implementation in Islamic Education”. Kegiatan ini bertujuan untuk membahas konsep dan implementasi literasi interkultural dalam pendidikan Islam.
Membuka acara, Dr. Muqowim selaku founder Rumah Kearifan memberikan welcoming speech. Beliau menekankan pentingnya kegiatan ini di tengah dunia yang semakin terhubung secara global, di mana pemahaman terhadap keragaman budaya menjadi semakin krusial.
Sebagai keynote speaker, Jaime Harris (Jim Baton), Direktur Peace Catalyst International USA, memaparkan makna literasi interkultural dan berbagai indikatornya. Beliau menekankan pentingnya membangun kesadaran, sikap, dan keterampilan dalam memahami dan menghargai perbedaan budaya.
Selanjutnya, Adinda Putri dari Oulu University Finlandia, menyampaikan pengalamannya tentang praktik literasi interkultural di Finlandia, yang dikenal sebagai negara paling bahagia di dunia. Beliau berbagi berbagai inisiatif dan strategi yang diterapkan dalam konteks pendidikan di Finlandia.
Siti Nur Hidayah dari University of South Australia kemudian memaparkan pengalaman praktik literasi interkultural di Australia. Beliau menekankan pentingnya membangun pemahaman yang mendalam tentang keragaman budaya dan identitas di negara yang multikultur.
Drs. Baharuddin, M.Pd. dari Kantor Kementerian Agama Blitar, Indonesia, menyampaikan kebijakan tentang pentingnya literasi interkultural dalam konteks masyarakat Indonesia yang majemuk. Beliau berbagi praktik-praktik yang dilakukan di sekolah/madrasah untuk menumbuhkan kesadaran dan kompetensi interkultural.
Sesi tanya jawab yang dipandu oleh Ziadatul Husnah, M.Pd., Direktur Rumah Kearifan, menjadi semakin interaktif. Para peserta antusias mengajukan berbagai pertanyaan terkait implementasi literasi interkultural di berbagai konteks.
Para pembicara dengan sabar dan bijaksana menjawab semua pertanyaan, memberikan pencerahan dan wawasan baru bagi peserta. Diskusi yang berlangsung menunjukkan besarnya minat dan kebutuhan akan pemahaman yang lebih mendalam mengenai literasi interkultural.
Sebagai penutup, Dr. Muqowim kembali menekankan pentingnya membangun kesadaran dan kompetensi interkultural di tengah dunia yang semakin terhubung. Beliau berharap agar webinar ini dapat menjadi inspirasi bagi para peserta dalam mengembangkan praktik-praktik literasi interkultural di institusi masing-masing.
Secara keseluruhan, webinar internasional yang diselenggarakan oleh Rumah Kearifan ini berhasil memberikan pemahaman yang komprehensif tentang konsep dan implementasi literasi interkultural, serta memberikan inspirasi bagi peserta dalam mengembangkan pendidikan yang menghargai keragaman budaya.
