Pada tanggal 19 Mei 2024, Rumah Kearifan berkolaborasi dengan STPI BIM Yogyakarta menggelar webinar nasional dalam rangkaian RK MORES (Rumah Kearifan Monthly Reflection Series). Acara ini mengangkat tema “Pendidikan Inklusi” yang sangat relevan dalam konteks pendidikan saat ini.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari moderator, Didik Zakaria dari Rumah Kearifan, yang mengajak peserta untuk menjelajahi pentingnya pendidikan inklusi dalam menciptakan lingkungan belajar yang ramah bagi semua anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
Sebagai pembicara kunci (keynote speaker), Prof. Dr. Ali Mudhofir, M.Ag., Guru Besar dan Wakil Rektor I UIN Sunan Ampel Surabaya, membahas makna pendidikan inklusi dalam perspektif Islam. Dalam paparannya, beliau menekankan bahwa pendidikan inklusi sejalan dengan prinsip keadilan dan kesetaraan yang diajarkan dalam agama.
Selanjutnya, Dr. Muqowim, M.Ag., Founder Rumah Kearifan dan dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, menyampaikan tentang kebijakan pendidikan inklusi dalam kurikulum merdeka. Beliau menekankan pentingnya kebijakan berbasis nilai inklusi yang dapat mengakomodasi keberagaman dalam sistem pendidikan.
Dra. Zubaedah Nasucha, M.A., dari STPI BIM Yogyakarta, menjadi pembicara berikutnya. Beliau membahas konsep pendidikan inklusi secara mendalam, menjelaskan berbagai prinsip dan pendekatan yang dapat diterapkan untuk memastikan setiap anak mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Rina Febi Pratiwi dari Sekolah Tumbuh Yogyakarta juga turut berbagi pengalaman dalam penerapan pendidikan inklusi di sekolahnya. Ia mengungkapkan berbagai problem dan tantangan yang dihadapi, sekaligus solusi yang telah diterapkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif.
Selama sesi tanya jawab, peserta webinar aktif berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait pendidikan inklusi di masing-masing institusi. Para pembicara memberikan tanggapan yang konstruktif dan mendalam terhadap pertanyaan yang diajukan.
Salah satu poin penting yang disampaikan adalah perlunya kolaborasi antara semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, untuk mewujudkan pendidikan inklusi yang efektif dan berkelanjutan.
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia, menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap tema pendidikan inklusi dan komitmen bersama untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil dan inklusif bagi semua anak.