Founder Rumah Kearifan: Syubbanul Yaum Rijalul Ghad

Syubbanul Yaum Rijalul Ghad, Pemuda Hari ini adalah Pemimpin Masa Depan, menjadi poin penting dari Founder Rumah Kearifan (House of Wisdom) Yogyakarta yaitu Dr. Muqowim, M.Ag. ketika menjadi pembicara dalam kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) siswa di MTsN 9 Blitar pada hari Jum’at, 3 Februari 2023. Peserta LDK terdiri dari siswa yang menjadi pengurus OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) yang berjumlah 40 orang. Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi seluruh peserta LDK agar kelak menjadi pemimpin yang berkarakter unggul dan memiliki mimpi besar yang akan berpengaruh di masa depan.

Melalui kegiatan ini Dr. Muqowim juga menyampaikan bahwa Allah menciptakan manusia sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi ini sesuai dengan kapasitas dan peran kita masing-masing. Di antara karakter pemimpin adalah kesadaran menerima keragaman dalam masyarakat (accepting diversity). Dari sikap menerima inilah kemudian muncul langkah mengelola keragaman (managing diversity) yang pada akhirnya kita dapat merayakan keragaman (celebrating diversity), bahwa keragaman adalah sebuah berkah dari Allah, bukan musibah. Dr. Muqowim juga menyebutkan bahwa menurut Ziba-Mir-Hoseini, setiap orang mempunyai banyak lapisan (multiple layers) yang perlu dipahami secara menyeluruh. Lapisan tersebut antara lain tampak dari aspek fisik, sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, dan politik. Dengan adanya rasa kesadaran terhadap keragaman tersebut seharusnya membuat kita lebih mencari titik perjumpaan dan persamaan, bukan mencari perbedaan. Sebab, jika yang kita kedepankan adalah aspek perbedaan dan hal-hal yang kecil, maka potensi konflik dan perpecahan semakin besar. Untuk itu, kita seharusnya lebih menekankan nilai kebersamaan, persatuan, kerja sama, interkoneksi, integrasi, kolaborasi, komunikasi dan sinergi.

Selain itu, sebagai calon pemimpin masa depan, menurut Dr. Muqowim, setiap peserta LDK harus mempunyai mimpi yang besar yang ditulis sebanyak mungkin. Dia mencontohkan salah satu motivator yang bernama John Goddard asal Amerika. Pada tahun 1940, ketika Goddard berusia lima belas tahun, dia menulis daftar seratus dua puluh tujuh mimipi yang ingin dicapai dalam hidupnya, mulai dari belajar mengetik di keyboard hingga mendaki Gunung Everest. Alhasil semua mimpinya tersebut dapat tercapai di usia 50 tahun. Karena itu, sangat disayangkan jika orang dewasa pada umumnya sering mengeluh dan tidak mempunyai impian apa pun. John Goddard memiliki keyakinan bahwa semua mimpinya akan terwujud sehingga kehidupannya dipenuhi rasa kegembiraan, kesenangan, dan pengetahuan. Dr. Muqowim, M.Ag juga berpesan bahwa “di dunia ini tidak ada yang tidak masuk akal hanya akal kita saja yang belum masuk”.

About Rohmatul Asna

Administrasi dan Keuangan Rumah Kearifan (House of Wisdom). Mahasiswi Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

View all posts by Rohmatul Asna →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *