Prof. Noorhaidi Hasan: Membangun Peradaban Kritis dan Humanis dalam Islam

Pada tanggal 31 Maret 2024, Prof. Noorhaidi Hasan, M.A., M.Phil., Ph.D., Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2024-2028, menjadi salah satu pembicara dalam Webinar Nasional dan Bedah Buku karya Prof. Komaruddin Hidayat. Acara ini diselenggarakan oleh Rumah Kearifan sebagai bagian dari RK MORES (Rumah Kearifan Monthly Reflection Series) dengan tema “Imajinasi Islam”. Dalam kesempatan ini, Prof. Noorhaidi membahas poin-poin penting dalam buku tersebut serta relevansi gagasan imajinasi Islam terhadap tradisi akademik di perguruan tinggi.

Dalam pemaparannya, Prof. Noorhaidi menjelaskan bahwa buku “Imajinasi Islam” menggali potensi kreativitas dan inovasi yang ada dalam tradisi Islam. Ia menekankan bahwa imajinasi bukan hanya sekadar khayalan, tetapi juga merupakan alat untuk memahami dan menginterpretasikan realitas sosial dan budaya. Buku ini mengajak pembaca untuk melihat Islam dari perspektif yang lebih luas dan dinamis.

Prof. Noorhaidi menguraikan beberapa poin kunci dalam buku tersebut, termasuk pentingnya membangun narasi yang inklusif dan konstruktif dalam mengembangkan pemikiran Islam. Ia berargumen bahwa narasi yang positif dapat membantu memperkuat identitas umat Islam dan memberikan kontribusi pada dialog antarbudaya yang lebih baik.

Lebih lanjut, Prof. Noorhaidi membahas implikasi gagasan imajinasi Islam terhadap tradisi akademik di perguruan tinggi. Ia menyatakan bahwa institusi pendidikan harus mampu mengintegrasikan pemikiran kreatif dalam kurikulum mereka. Hal ini sangat penting untuk mempersiapkan mahasiswa agar mampu berpikir kritis dan inovatif dalam menghadapi tantangan zaman.

Dalam konteks pendidikan, Prof. Noorhaidi juga menekankan perlunya kolaborasi antar disiplin ilmu. Dia percaya bahwa integrasi antara ilmu agama, sains, dan humaniora dapat melahirkan pemikiran baru yang relevan dengan konteks masyarakat saat ini. Pendekatan multidisiplin ini akan memperkaya pengalaman belajar mahasiswa dan mendorong mereka untuk berkontribusi secara signifikan.

Prof. Noorhaidi juga mengajak para akademisi untuk lebih terbuka terhadap berbagai perspektif dalam memahami Islam. Ia menekankan bahwa dialog dan kolaborasi antar pemikir dari berbagai latar belakang sangat penting dalam mengembangkan imajinasi Islam yang konstruktif. Dengan cara ini, diharapkan dapat tercipta suasana akademik yang inklusif dan produktif.

Di akhir presentasinya, Prof. Noorhaidi mengajak peserta untuk menjadi bagian dari gerakan untuk menghidupkan imajinasi Islam dalam kehidupan sehari-hari. Ia berharap semua pihak dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kreativitas dan inovasi, baik di dunia akademik maupun di masyarakat luas.

Webinar ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi pendidik dan peserta tentang pentingnya imajinasi dalam pemikiran Islam. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai gagasan ini, diharapkan tradisi akademik di perguruan tinggi dapat semakin berkembang dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Melalui acara ini, Rumah Kearifan menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan pemikiran Islam yang inklusif dan inovatif, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan umat.

About Muqowim

Pembina Rumah Kearifan (House of Wisdom). Accredited Trainer LVE. Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

View all posts by Muqowim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *