Sekali Jalan, Tiga Pulau Terlampaui [1]

Dr. Muqowim, M. Ag.
Rumah Kearifan (House of Wisdom)

Sekali Jalan Tiga Tujuan
Tulisan reflektif ini bertolak dari pengalaman Saya sebagai seorang dosen sekaligus trainer terakreditasi (accredited trainer) Living Values Education (LVE) yang fokus pada pendidikan nilai. Dalam konteks keindonesiaan pendidikan nilai (value education) sering disebut dengan pendidikan karakter (character education). Saya sering dijuluki “jarum super”, jarang di rumah suka pergi, atau mempunyai marga “simatupang”, siang malam tunggu panggilan. Hal ini disebabkan banyaknya aktifitas Saya sebagai pembicara publik atau trainer di berbagai tempat di tanah air dalam beberapa hari berturut-turut. Dalam kurun setahun Saya diminta menjadi pembicara dan trainer lebih dari seratus kali.

Dari sekian ratus kegiatan yang pernah Saya berikan, melalui tulisan ini ada dua momen di dua tempat di mana Saya dalam waktu berturut menjadi pembicara dan trainer di beberapa forum dengan audiens berbeda yaitu di Jambi dan Samarinda. Antara tanggal 21-24 Mei 2015 Saya diminta menjadi pembicara di tiga forum berbeda di Jambi yaitu Seminar Internasional tentang Pendidikan yang diselenggarakan oleh IAIN [sekarang UIN] Sultan Thaha Saifuddin Jambi pada tanggal 21 Mei 2015, Pelatihan LVE bagi para Ketua Program Studi PAI se-Indonesia yang diadakan oleh The Asia Foundation dan Asosiasi Prodi PAI se-Indonesia di Jambi tanggal 22-23 Mei 2015, dan Pelatihan LVE bagi para dosen dan pengurus yayasan di Institut Agama Islam (IAI) Yasni Muaro Bungo Jambi, 24 Mei2015.

Sementara itu, kegiatan Saya di Samarinda Kalimantan Timur, tepatnya di IAIN Samarinda, berlangsung antara tanggal 16-18 Februari 2017. Selama tiga hari tersebut Saya diminta menjadi pembicara dan trainer untuk tiga kegiatan dengan audiens berbeda. Ketiga kegiatan tersebut adalah Pelatihan Pendidikan Karakter dengan Pendekatan LVE bagi para dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Samarinda pada tanggal 16-17 Februari 2017, Pelatihan Capacity Building Berbasis Nilai bagi para Pegawai [Tenaga Kependidikan] di lingkungan FTIK IAIN Samarinda pada tanggal 18 Februari 2017, dan Seminar Nasional tentang Model Pengasuhan Berbasis Nilai untuk para mahasiswa Program Studi PGRA FTIK IAIN Samarinda pada tanggal 18 Februari 2017. Kegiatan kedua dan ketiga dilaksanakan pada hari yang sama, yaitu tanggal 18 Februari) tetapi waktunya berbeda. Kegiatan membangun kapasitas bagi tenaga kependidikan diselenggarakan pada pagi hari sampai siang (jam 08.00-12.00 WITA) sedangkan kegiatan seminar bagi para guru RA yang diberi beasiswa oleh Pemerintah Daerah Kalimantan Timur dilakukan siang sampai sore (jam 13.00-16.00 WITA).

Beberapa kegiatan dalam waktu berturut-turut di dua propinsi tersebut Saya lakukan karena hasil kompromi dengan panitia lokal yang berupaya “memanfaatkan” kehadiran Saya di sana agar lebih efektif dan efisien. Dari tiga kegiatan di satu propinsi tersebut ada dua kegiatan yang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk transportasi Saya Yogyakarta-Jambi (pulang-pergi) dan Yogyakarta-Samarinda (pulang-pergi). Sekali jalan, beberapa pihak mendapatkan manfaat jika dibandingkan mengundang Saya secara khusus. Hal ini penting Saya lakukan sebab ada manfaat yang bisa Saya berikan untuk audiens yang beragam sesuai dengan kompetensi yang Saya miliki. Semua ini relevan dengan motto hidup Saya yaitu “khairun-nas-anfa’uhum-linnas”, sebaik-baik manusia adalah yang dapat memberi manfaat bagi seluruh umat manusia. Motto ini merupakan manifestasi dari misi kenabian sebagaimana terdapat dalam QS. Ibrahim ayat 107, “wama-arsalnaka-illa-rahmatan-lil-’alamin”, dan tidaklah Kami mengutus kamu [Muhammad] kecuali untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Melanjutkan membaca “Connecting the Dots

About Muqowim

Pembina Rumah Kearifan (House of Wisdom). Accredited Trainer LVE. Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

View all posts by Muqowim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *