Membaca COVID-19 Sebagai Ayat Kauniyah [1]

Dr. Muqowim, M. Ag.
Rumah Kearifan (House of Wisdom)

Ayat-ayat Allah
Tidak ada satu pun peristiwa di dunia yang terjadi tanpa izin dari Allah swt, baik peristiwa kecil maupun besar. Peristiwa ‘kecil’ dan menjadi hal biasa tidak akan terjadi tanpa perkenan Allah swt seperti bernafas, kedipan mata, detak jantung, dan [maaf] kentut. Begitu juga dengan peristiwa besar seperti gempa bumi, tsunami, longsor, abrasi, kecelakaan, dan pandem COVID-19 tidak akan terjadi jika Allah tidak mengizinkan. Dengan kuasa-Nya, kun  fayakun, semua itu tidak akan terjadi. Semua yang ada dilangit dan di bumi dalam genggaman Allah. Allah yang mengatur semua urusan. Hal ini antara lain tampak dari QS. Al-Sajdah ayat 5, yang artinya: “Allah mengatur segala urusan makhluk-Nya dari langit ke bumi, kemudian urusan itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang ukuran lamanya sama dengan seribu tahun dalam perhitungan kalian di dunia.” Dengan ayat ini, bagi yang beriman, tidak ada satu pun urusan yang lepas dari aturan Allah.

“Tidak ada satu pun peristiwa di dunia yang terjadi tanpa izin dari Allah swt, baik peristiwa kecil maupun besar. “

Dr. Muqowim, M. Ag.

Bagi orang Islam, Allah memberikan petunjuk berupa dua jenis ayat, yakni ayat qauliyyah dan ayat kauniyyah. Ayat pertama adalah semua yang terdapat di dalam al-Qur’an, yang terdiri dari 30 juz dan 114 surat mulai dari al-Fatihah sampai al-Nas. Tidak ada keraguan (la-raiba) sedikit pun terhadap kandungan al-Qur’an. Karena itu, al-Qur’an dijadikan sebagai petunjuk (huda) terutama bagi ornag yang bertaqwa. Setiap kita menghadapi persoalan seharusnya mohon petunjuk kepada Allah dengan selalu membaca, merenungkan dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalam al-Qur’an. Sementara itu, ayat kedua adalah semua yang ada di alam semesta raya ini. Ayat kauniyyah antara lain tampak dalam diri kita sebagai manusia dan seluruh semesta seperti bumi beserta semua isinya dan langit yang dalam ukuran maunsia tidak terbatas saking luasnya. Allah menciptakan banyak galaksi, salah satunya adalah galaksi Bima Sakti di mana terdapat planet Bumi yang kita tempati dengan Matahari sebagai pusat tata surya. Padahal selain galaksi Bima Sakti masih ada galaksi lain yang sangat luas seperti Grand Spiral, Cartwheel, Andromeda, Messier 81, Sombrero, Triangulum, Black Eye, Centaurus A, dan Whirlpool.

Kedua jenis ayat Allah di atas seharusnya diimani oleh setiap orang Islam, tidak hanya beriman pada ayat qauliyyah saja, namun juga ayat kauniyyah. Kedua ayat tersebut harus dibaca dengan penuh kesadaran “atas nama Allah”. Hal ini sebagaimana firman Allah yang diturunkan pertama kali kepada Nabi Muhammad adalah tentang perintah membaca, “Bacalah, dengan nama Tuhan-Mu yang menciptakan”. Wahyu pertama ini menekankan pentingnya membaca yang “berkesadaran Tuhan”, God consciousness. Ketika membaca ayat qauliyyah, kita perlu menggali sampai ke nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan sebagai panduan atau petunjuk. Sebagai contoh, ayat pertama dari QS al-‘Alaq terkait dengan kreatifitas. Di ayat ini ada kata khalaq, Allah Sang Maha Pencipta. Rasulullah pernah bersabda, takhallaqu bi-akhlaqillah, berakhlaklah kamu sekalian dengan akhlak Allah. Kalau di dalam ayat ini Allah menciptakan, maka manusia juga harus mampu menciptakan. Menciptakan berarti berkreasi, prosesnya adalah kreatifitas, karakternya adalah kreatif. Karena itu, dengan ayat tersebut, setiap orang Islam seharusnya mempunyai kreatifitas. Dengan “menjadi kreatif” semua yang telah diciptakan Allah berupa ayat kauniyyah akan dipelajari, direnungkan, dikaji, dan diteliti sehingga menjadi hal yang bermanfaat bagi kemanusiaan, rahmatan lil-‘alamin.

Melanjutkan membaca “Membaca Ayat COVID-19

About Muqowim

Pembina Rumah Kearifan (House of Wisdom). Accredited Trainer LVE. Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

View all posts by Muqowim →