Kegiatan rutin DIKSI KITA (Diskusi Kritis, Santai dan Inspiratif untuk Kearifan Semesta) Rumah Kearifan (House of Wisdom) edisi ke-32 mengangkat tema Empowering The Vulnerable Groups. DIKSI KITA kali ini menghadirkan narasumber yang telah lama berkecimpung di dunia pemberdayaan kelompok rentan dengan fokus pekerja anak sekaligus Dosen FDK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yaitu Bapak M. Ulil Abshor S.H.I., M.A., Ph.D. Narasumber kedua adalah Founder Rumah Kearifan yang juga dikenal sebagai pakar pendidikan, yaitu Bapak Dr. Muqowim M.Ag. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Multipurpose Rumah Kearifan, yang dihadiri oleh peserta dari berbagai latar belakang, baik agama, suku, dan bahasa (29/01/2023).
Menurut Bapak Muqowim vulnerable groups merupakan sekelompok orang yang memiliki kerentanan ketika menghadapi perubahan karena keterbatasan yang dimiliki seperti social, budaya, ekonomi, dan politik. Terdapat banyak kelompok seperti ini di sekitar kita, diantaranya lansia, anak yatim, orang miskin, penyandang disabilitas, etnis minoritas, wanita, dan anak jalanan. Bapak Muqowim pada pengantarnya berpesan bahwa kita yang bukan bagian dari kelompok tersebut harus memberikan kepedulian (respecting), perlindungan (protecting), aksesabilitas (accessibility), penerimaan (acceptability), dan yang terpenting adalah saling menghargai semua segmen masyarakat.
Strategi pemberdayaan kelompok rentan khususnya anak-anak dapat dilakukan melalui bidang pendidikan. Sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Ulil Abshor, pemberdayaan ini bisa melalui lembaga formal, non-formal, dan training. Pemberdayaan pada lembaga formal dilakukan melalui sekolah, dengan catatan adanya dana sosial atau dana dari pemerintah untuk membantu menunjang kebutuhan sekolah. Pada lembaga lembaga non-formal, pemberdayaan dilakukan melalui paket susulan bagi yang ingin melanjutkan pendidikan, pelatihan atau UKM bagi anak-anak yang ingin membantu ekonomi keluarga.