Pada tanggal 19 Mei 2024, Prof. Dr. Ali Mudhofir, M.Ag., Wakil Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, menjadi pembicara kunci dalam Webinar Nasional yang diselenggarakan oleh Rumah Kearifan bekerja sama dengan STPI BIM Yogyakarta. Acara ini mengangkat tema “Pendidikan Inklusi” dan dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk pendidik, mahasiswa, dan praktisi pendidikan yang tertarik dengan isu inklusi.
Dalam pemaparannya, Prof. Ali Mudhofir membuka diskusi dengan menjelaskan makna pendidikan inklusi. Ia menekankan bahwa pendidikan inklusi adalah pendekatan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua individu, tanpa terkecuali. Ini mencakup penyediaan akses pendidikan untuk setiap anak, terlepas dari latar belakang, kemampuan, atau kebutuhan khusus mereka.
Prof. Ali juga menggarisbawahi bahwa pendidikan inklusi bukan hanya tentang fisik, tetapi juga mencakup aspek mental dan emosional. Ia menjelaskan bahwa lingkungan pendidikan yang inklusif harus mampu mendukung perkembangan semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Hal ini penting untuk membangun rasa percaya diri dan kemampuan sosial siswa.
Selanjutnya, Prof. Ali membahas berbagai indikator pendidikan inklusi dalam perspektif Islam. Ia menjelaskan bahwa Islam mengajarkan pentingnya menghargai dan menghormati perbedaan. Prinsip-prinsip keadilan dan kesetaraan dalam pendidikan sangat dipegang teguh dalam ajaran Islam, sehingga setiap individu berhak mendapatkan pendidikan yang layak.
Dalam sesi ini, Prof. Ali juga menekankan perlunya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, dan masyarakat, untuk menciptakan sistem pendidikan yang inklusif. Ia menyatakan bahwa keberhasilan pendidikan inklusi sangat bergantung pada dukungan semua elemen masyarakat dalam memberikan fasilitasi yang diperlukan untuk siswa.
Lebih lanjut, Prof. Ali menyampaikan tantangan yang dihadapi dalam implementasi pendidikan inklusi. Ia mencatat bahwa masih ada stigma dan prasangka negatif terhadap siswa dengan kebutuhan khusus, yang sering kali menghambat proses inklusi. Oleh karena itu, penting untuk melakukan sosialisasi dan edukasi tentang nilai-nilai inklusi di kalangan masyarakat.
Di akhir presentasinya, Prof. Ali mengajak peserta untuk berperan aktif dalam mendukung pendidikan inklusi. Ia berharap setiap individu dapat menjadi advokat bagi mereka yang terpinggirkan dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah dan terbuka bagi semua.
Webinar ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi pendidik dan peserta mengenai pentingnya pendidikan inklusi. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan semua pihak dapat bekerja sama untuk mewujudkan pendidikan yang lebih adil dan inklusif di Indonesia.
Dengan semangat dan komitmen yang ditunjukkan oleh Rumah Kearifan dan STPI BIM Yogyakarta, acara ini menjadi langkah positif dalam mendukung pendidikan inklusi, yang merupakan salah satu pilar penting dalam mencapai tujuan pendidikan yang berkelanjutan.