Pada hari Minggu, 12 November 2023 Rumah Kearifan Yogyakarta dengan Rumah Kearifan Cabang Lampung mengadakan seminar dengan tema “Meneguhkan Peran Guru Menuju Indonesia Emas 2045” di STIT Tanggamus, Lampung. Seminar ini dilaksanakan tepat pada pukul 07.30-12.00 WIB dengan jumlah 70 peserta yang terdiri dari 60 mahasiswa dan 10 dosen. Fikriansyah M.Pd selaku Branch Director Rumah Kearifan Lampung mengajak Dr.Muqowim beserta Ziadatul Husnah M.pd selaku founder dan Direktur Rumah Kearifan Yogyakarta untuk sharing terkait bagaimana menjadi guru masa depan. Dini Repilina, S.Kom., MM., M.Pd. selaku Ketua STIT Tanggamus memberikan keynote speech pada seminar tersebut. Beliau berharap bahwa “Seluruh mahasiswa yang ada di Tanggamus untuk bisa menjadi calon guru yang berprestasi dan bisa melanjutkan study ke jenjang berikutnya.”
Workshop ini diawali dengan menyapa peserta dengan pertanyaan “Apakah hari ini Bahagia?” Salah satu materi yang disampaikan oleh narasumber yaitu cara mengapresiasi diri dan juga sering melakukan refleksi dari setiap hal yang terjadi dengan positif. Hal tersebut dapat dilakukan dengan time to pause, time to reflect, time to engage, maksudnya adalah semua peserta diminta untuk berhenti sejenak merenungkan hal apa yang harus dilakukan atau pelajaran yang bisa diambil kemudian berubah menjadi lebih positif lagi dan bisa ditularkan ke orang sekitar. Selain itu, narasumber juga menekankan mengenai “The Power of Dream” atau kekuatan mimpi. Riset membuktikan bahwa kategori orang sangat sukses (3%), sukses (10%), orang biasa (60%) dan yang gagal (27%).
Beberapa peserta terlihat sangat antusias dan bertanya mengenai materi wokshop yang disampaikan oleh narasumber. Salah satunya bernama Fahrawati, mahasiswa STIT Tanggamus bertanya “Apa yang perlu dilakukan oleh guru untuk saat ini dan bagaimana caranya untuk menghadapi masyarakat yang majemuk?” Semua pertanyaan direspon oleh narasumber dengan menumbuhkan kesadaran, harus mempunyai mimpi yang jelas, kenali dan pahami potensi diri maupun masyarakat sekitar agar tidak terjadi kesalahpahaman. Di akhir sesi semua peserta sangat senang. Kegiatan diakhiri sebuah yel-yel khas dari Rumah Kearifan berupa “Head, Heart, Hand, Hore….” Dengan gerakan menujuk kepala, dada, tangan mengepal, dan mengangkat tangan dengan mengatakan hore..