Pada tanggal 29 Januari 2024, Rumah Kearifan (House of Wisdom) menggelar webinar nasional sebagai bagian dari rangkaian RK MORES (Rumah Kearifan Monthly Reflection Series). Webinar kali ini mengangkat tema “Pendidikan Ramah Anak: Urgensi dan Implementasi dalam Konteks Pendidikan di Indonesia”.
Acara ini dibuka dengan sambutan hangat dari Dr. Muqowim, Founder Rumah Kearifan. Dalam sambutannya, Dr. Muqowim menekankan pentingnya pendidikan yang ramah terhadap anak-anak. Beliau menegaskan bahwa pendidikan harus mampu menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan anak secara holistik.
Sebagai pembicara utama (keynote speaker), Rumah Kearifan mengundang Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia. Dalam paparannya, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat membahas hakikat pendidikan yang ramah terhadap anak, serta menekankan pendidikan sebagai proses memanusiakan manusia.
Salah satu poin penting yang disampaikan oleh Prof. Dr. Komaruddin Hidayat adalah bahwa pendidikan harus mampu mengakomodasi keunikan dan potensi setiap anak. Beliau menegaskan bahwa setiap anak memiliki karakteristik dan gaya belajar yang berbeda-beda, sehingga sistem pendidikan harus fleksibel dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan masing-masing peserta didik.
Selanjutnya, Iwan Misthohizzaman, Direktur INFID (International NGO Forum on Indonesian Development), menekankan hakikat pendidikan ramah anak. Beliau menyoroti pentingnya memahami anak sebagai subjek yang aktif, kreatif, dan memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang.
Pembicara selanjutnya adalah Christmas Astriani dari Sekolah Tumbuh Yogyakarta. Beliau berbagi pengalaman dan praktik-praktik pendidikan ramah anak yang telah diterapkan di lembaga pendidikan tempatnya bernaung. Beliau menekankan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan anak.
Pada sesi berikutnya, Ziadatul Husnah, Direktur Rumah Kearifan dan LVE accredited trainer, memaparkan langkah-langkah implementasi pendidikan ramah anak. Beliau menekankan pentingnya perubahan paradigma, kebijakan, program, sumber daya manusia, serta praktik nyata di lapangan untuk mewujudkan pendidikan yang benar-benar ramah terhadap anak.
Selama sesi tanya jawab, peserta webinar dengan antusias mengajukan berbagai pertanyaan dan berbagi pengalaman terkait upaya mengimplementasikan pendidikan ramah anak di lingkungan masing-masing. Para pembicara menanggapi pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan bijaksana dan memberikan masukan-masukan konstruktif.
Sebagai penutup, para pembicara menegaskan bahwa pendidikan ramah anak merupakan sebuah keniscayaan dalam konteks pendidikan di Indonesia saat ini. Mereka berharap agar webinar ini dapat menginspirasi dan memotivasi para peserta untuk terus berkomitmen dalam mewujudkan sistem pendidikan yang benar-benar ramah dan mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia.