Mimpi Pendidikan OECD 2030 dan Membumikan Nilai Rahmatan Lil-‘Alamin dalam Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah (MI) [13]

Dr. Muqowim, M. Ag.
Rumah Kearifan (House of Wisdom)

Penutup
Berdasarkan uraian di atas, ada dua poin utama yang dapat diambil. Pertama, semua matapelajaran di madrasah mengemban misi karakter rahmatan lil-‘alamin, bukan hanya pada matapelajaran tertentu seperti rumpun PAI ataupun PPKn. Apa pun pelajaran yang diberikan kepada peserta didik seharusnya berorientasi pada pembiasaan karakter positif. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh mindset guru yang yang menyampaikan materi tersebut. Bagi guru yang mempunyai jiwa positif akan menjadi model positif bagi peserta didik. Sebaliknya, bagi guru yang berjiwa negatif akan berdampak negatif pula. Karena itu, ujung tombak dari pembiasaan karakter tersebut pada dasarnya adalah guru. Kedua, apa yang didesain oleh OECD tentang paradigma pembelajaran menuju tahun 2030 sangat relevan dengan misi rahmatan li-‘alamin. Misi rahmat bagi seluruh alam hakikatnya merupakan paradigma global, mamu menampilkan diri sebagai agen perubahan positif yang dapat diterima dan diimplementasikan oleh semua orang di dunia.

“Semua matapelajaran di madrasah mengemban misi karakter rahmatan lil-‘alamin

Dr. Muqowim, M. Ag.

*Artikel ini telah diterbitkan ke dalam buku “Cermin Ramadhan“.

Yogyakarta, 23 November 2019

Mulai membaca dari awal “Mimpi Pendidikan OECD 2030 dan Membumikan Nilai Rahmatan Lil-‘Alamin dalam Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah (MI)

About Muqowim

Pembina Rumah Kearifan (House of Wisdom). Accredited Trainer LVE. Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

View all posts by Muqowim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *