Oleh: Dr. Muqowim, M.Ag.
(Accredited Trainer Living Values Education (LVE) dan Founder Rumah Kearifan)
Memahami Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Tujuan pembangunan berkelanjutan atau yang lebih dikenal dengan sustainable development goals (SDGs) merupakan kelanjutan dari tujuan pembangunan milenium (MDGs). Ada tujuh belas target utama yang telah disepakati perwakilan negara anggota PBB untuk mencapai SDGs sampai tahun 2030. Target pertama adalah mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya di mana pun (no poverty). Pada tahun 2030 diharapkan tidak ada lagi warga dunia yang berada dalam kondisi miskin. Target selanjutnya adalah mengakhiri kelaparan, mencapai keamanan pangan dan peningkatan gizi serta mengembangkan pertanian berkelanjutan. Target kedua ini dikenal dengan zero hunger. Target ketiga adalah menjamin kehidupan yang sehat dan mengembangkan kesejahteraan bagi semua orang untuk seluruh usia. Target ini disebut dengan good health and well-being for people. Target berikutnya adalah menjamin pendidikan berkualitas yang inklusif dan setara dan mengembangkan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua orang (quality education). Pendidikan seharusnya menjadikan semua individu sebagai makhluk istimewa yang mempunyai keistimewaan.
Target SDGs selanjutnya adalah mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan atau yang lebih dikenal dengan gender equality. Melalui target ini diharapkan tidak ditemukan lagi diskriminasi dan stereotyping negatif terhadap kaum perempuan. Target selanjutnya adalah menjamin ketersediaan dan pengelolaan air dan sanitasi berkelanjutan bagi semua makhluk (clean water and sanitation). Terbatasnya ketersediaan air bersih menjadikan setiap orang harus lebih berhemat dalam menggunakan air bersih. Target ketujuh adalah menjamin akses energi yang layak, berkelanjutan dan modern bagi semua (affordable and clean energy). Pemanfaatan energi yang bersih harus menjadi perhatian setiap orang agar lebih ramah terhadap lingkungan. Target kedelapan adalah mengembangkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif serta pekerjaan yang produktif dan layak untuk semua (decent work and economic growth). Target ini menekankan pentingnya pekerjaan yang lebih produktif sehingga lebih sustainable.
Target kesembilan adalah membangun infrastruktur yang tangguh, mengembangkan industrialisasi inklusif dan berkelanjutan, serta mendukung inovasi (industry, innovation and infrastructure). Pembangunan infrastruktur tidak sekedar secara fisik-material, namun harus berbasiskan nilai terutama nilai positif. Pembangunan infrastruktur seharusnya lebih menekankan aspek kemanfaatan untuk semua makhluk terutama manusia. Target kesepuluh dari SDGs adalah mengurangi kesenjangan pendapatan di dalam dan antar negara (reducing inequality). Terjadinya kesenjangan dalam pendapatan dapat berdampak pada ketimpangan sosial dan memicu permasalahan sosial lain seperti kejahatan. Karena itu, mengurangi kesenjangan dalam masyarakat menjadi target penting dari SDGs. Target selanjutnya, yakni kesebelas adalah membuat kota dan pemukiman penduduk yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan (sustainable cities and communities). Pembangunan sebuah pemukiman harus didasarkan pada nilai-nilai positif terutama terkait dengan sustainibilitasnya. Target selanjutnya, yakni keduabelas, adalah menjamin konsumsi dan pola produksi yang berkelanjutan (responsible consumption and production). Target ini lebih menekankan pentingnya mengatur pola konsumsi dan produksi yang lebih bertanggung jawab.
Target SDGs yang ketigabelas adalah mengambil tindakan cepat untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya dengan membuat regulasi tentang emisi dan mendorong pembangunan dengan energi terbarukan (climate action). Target ini perlu menjadi perhatian setiap orang di seluruh dunia. Keroposnya ozon perlu menjadi perhatian serius semua orang di planet bumi ini sebab tanpa kesadaran bersama dari para penghuni bumi hanya akan menyebabkan problem seluruh umat manusia. Target keempat belas adalah menjaga dan menggunakan sumber daya samudera, laut dan air bawah laut untuk pembangunan berkelanjutan (life below water). Sejauh ini menjaga daerah bawah laut kurang mendapat perhatian padahal biodiversity di laut sangat kaya. Target selanjutnya, kelima belas, adalah melindungi, memperbaiki dan mendukung penggunaan ekosistem darat berkelanjutan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi desertifikasi dan menghentikan degradasi daratan dan hilangnya biodiversitas (life on land). Target selanjutnya adalah mengembangkan masyarakat damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses untuk keadilan bagi semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel dan inklusif di semua tingkatan (peace, justice and strong institutions). Perdamaian berkait kelindan dengan aspek keadilan dan kelembagaan yang kuat. Sementara itu, target SDGs adalah memperkuat cara implementasi dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan (partnership for the goals). Pencapaian SDGs secara global harus dilakukan secara sinergis dengan lembaga lain, melibatkan banyak lembaga yang mempunyai visi dan misi sama.
Jika dicermati secara seksama, semua target SDGs di atas memerlukan perhatian serius setiap orang. Semua target di atas tidak akan tercapai tanpa menerapkan nilai-nilai wasatiyah sebagaimana disebutkan di atas, sebab semua nilai wasatiyah hakikatnya untuk membuat alam semesta lebih lestari dan terjaganya kehidupan yang harmonis antar sesama umat manusia tanpa mempermasalahkan latar belakang setiap orang. Karena itu, antara moderasi beragama dan pencapaian target dari SDGs hakikatnya saling berkaitan. Keberhasilan dalam mencapai target SDGs pada akhirnya merupakan bukti keberhasilan misi kekhalifahan manusia yang mampu merawat dan melestarikan alam semesta beserta semua isinya dan menciptakan kehidupan harmonis antar sesama umat manusia. Karena itu, misi kekhalifahan manusia abad ke-21 sebenarnya tercermin dari ketercapaian target yang ditetapkan dalam SDGs.
Kunjungi instagram kami : instagram.com/rumahkearifan