Pada tanggal 12 Juli 2024, Rumah Kearifan menggelar Webinar Nasional dalam rangkaian RK MORES (Rumah Kearifan Monthly Reflection Series) dengan tema “Moderasi Beragama dalam Pendidikan: Sudah Berhasilkah?” . Acara ini menarik perhatian lebih dari 200 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia, yang terdiri dari akademisi, pendidik, dan masyarakat umum yang peduli terhadap isu moderasi beragama.
Webinar dimulai dengan kata sambutan dari Dr. Muqowim, selaku Founder Rumah Kearifan. Dalam sambutannya, Dr. Muqowim menekankan pentingnya merefleksikan isu moderasi beragama dalam pendidikan yang telah dilaksanakan dalam beberapa tahun terakhir. Ia menyatakan bahwa refleksi ini diperlukan untuk mengetahui persoalan, tantangan, dan solusi ke depan dalam upaya mengintegrasikan moderasi beragama dalam kurikulum pendidikan.
Sebagai pembicara kunci, Prof. Dr. Suyitno, M.Ag., Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan serta DIKLAT Kementerian Agama RI, menyampaikan kebijakan strategis yang telah dilakukan oleh BALITBANG Kemenag RI terkait moderasi beragama dalam pendidikan. Ia menguraikan berbagai inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan praktik moderasi beragama di kalangan pendidik dan siswa.
Dalam pemaparannya, Prof. Suyitno juga menekankan pentingnya mendiseminasikan moderasi beragama di kalangan milenial. Ia menyatakan bahwa generasi muda memiliki peran kunci dalam membawa nilai-nilai moderasi ke dalam kehidupan sehari-hari, serta pentingnya menciptakan ruang dialog yang konstruktif untuk membangun toleransi di masyarakat.
Sesi berikutnya menghadirkan Dr. Syaikhul Munib, M.Ag., yang merupakan Kasi Pendma Kemenag Kabupaten Blitar. Ia membahas berbagai problem dan tantangan pelaksanaan moderasi beragama di lembaga pendidikan, khususnya di madrasah. Menurutnya, kendala yang ada sering kali berkaitan dengan pemahaman yang kurang mendalam mengenai moderasi beragama di kalangan pendidik.
Pembicara kedua, Nafik Muthohirin, M.A., dari Rumah Baca Cerdas Abdul Malik Fadjar dan dosen UMM Malang, menjelaskan hakikat moderasi beragama dan berbagai indikator yang harus diperhatikan dalam konteks menjadi moderat. Ia menekankan bahwa moderasi beragama bukan hanya tentang toleransi, tetapi juga tentang pemahaman yang mendalam akan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.
Selanjutnya, Ziadatul Husnah, Trainer terakreditasi LVE dan Direktur Rumah Kearifan, menyampaikan tahapan penerapan moderasi beragama yang perlu diperhatikan. Ia menggarisbawahi pentingnya perubahan paradigma, kebijakan, dan program berbasis nilai-nilai moderasi beragama, serta pentingnya memiliki pribadi guru yang moderat sebagai living model bagi siswa.
Acara ini dimoderatori oleh Didik Zakaria dari Rumah Kearifan, yang berhasil menjaga interaksi dan diskusi berlangsung dinamis. Dengan berbagai perspektif yang disampaikan oleh para pembicara, webinar ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang tantangan dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengimplementasikan moderasi beragama dalam pendidikan di Indonesia. Melalui kegiatan ini, Rumah Kearifan berkomitmen untuk terus mendorong diskusi dan praktik moderasi beragama yang konstruktif di tengah masyarakat.