Webinar Nasional “Tiga Dosa Besar dalam Pendidikan: Refleksi dan Antisipasi dalam Kurikulum Merdeka”

Pada tanggal 8 Juli 2024, Rumah Kearifan mengadakan Webinar Nasional dalam rangkaian RK MORES (Rumah Kearifan Monthly Reflection Series) dengan tema “Tiga Dosa Besar dalam Pendidikan: Refleksi dan Antisipasi dalam Kurikulum Merdeka”. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 300 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia, yang terdiri dari akademisi, pendidik, dan masyarakat yang peduli terhadap isu pendidikan.

Webinar dimulai dengan kata sambutan oleh Dr. Muqowim, selaku Founder Rumah Kearifan. Dalam sambutannya, Dr. Muqowim menekankan pentingnya merenungkan tiga dosa besar dalam pendidikan, yaitu kekerasan, intoleransi, dan bullying, yang masih sering dijumpai di lingkungan pendidikan. Ia juga menyoroti pernyataan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim yang mengajak semua pihak untuk berkontribusi dalam mengatasi masalah ini dalam konteks Kurikulum Merdeka.

Sebagai pembicara kunci, Dr. M. Sidik Sisdiyanto, M.Pd., Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Direktorat Pendis Kemenag RI, membahas mengenai tiga dosa besar dalam pendidikan dan kebijakan strategis yang telah dilakukan oleh Kemenag RI. Ia menjelaskan berbagai program yang bertujuan untuk mengurangi kekerasan dan intoleransi di lembaga pendidikan, serta bagaimana kebijakan tersebut sejalan dengan implementasi Kurikulum Merdeka.

Sesi dilanjutkan dengan pembicara Dr. Taufani, M.Si., seorang dosen dan asesor dari IAIN Manado. Ia membahas problem dan tantangan dunia pendidikan dalam mengatasi persoalan intoleransi, kekerasan seksual, dan perundungan. Taufani menegaskan bahwa kesadaran kolektif dari semua elemen pendidikan sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif bagi semua siswa.

Pembicara kedua, Anis Farikhatin, M.A., Koordinator Guru KESPRO dan Ketua SATGAS Anti Kekerasan, membahas tantangan dan strategi untuk mengatasi kekerasan dan intoleransi dalam pendidikan. Ia menyampaikan pentingnya pelatihan bagi pendidik untuk mengenali dan menangani situasi-situasi yang berpotensi menyebabkan kekerasan serta membangun kesadaran akan pentingnya toleransi di kalangan siswa.

Sebagai pembicara terakhir, Dr. Muqowim kembali memberikan pemaparan tentang tahapan untuk menghidupkan nilai-nilai positif agar tiga dosa besar dalam pendidikan dapat diatasi. Ia menekankan bahwa kunci untuk menyelesaikan persoalan tersebut adalah perubahan paradigma pendidikan yang mengutamakan nilai-nilai humanis, didukung oleh sumber daya manusia yang berbasis nilai.

Moderator dalam kegiatan ini adalah Ziadatul Husnah, Direktur Rumah Kearifan, yang berhasil memfasilitasi diskusi dan interaksi antara pembicara dan peserta. Diskusi berjalan dinamis, dengan banyak pertanyaan dan tanggapan dari peserta yang menunjukkan antusiasme dan kepedulian terhadap isu yang diangkat.

Webinar ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan strategi yang aplikatif bagi pendidik dan pemangku kepentingan dalam mengatasi tiga dosa besar pendidikan. Dengan kolaborasi dan komitmen yang kuat, diharapkan lingkungan pendidikan di Indonesia dapat menjadi lebih aman, inklusif, dan berorientasi pada nilai-nilai kebaikan bersama.

About Muqowim

Pembina Rumah Kearifan (House of Wisdom). Accredited Trainer LVE. Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

View all posts by Muqowim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *