REBRANDING EDUCATION INSTITUTION IN DISRUPTION ERA: Happiness-Based Education [5]

Akhir Kata
Berdasarkan pandangan Covey di atas, seorang guru penggerak karakter (terutama nilai kebahagiaan) di madrasah hanya dapat terwujud jika guru tersebut mempunyai habit proaktif. Apa yang ditekankan oleh Covey ini relevan dengan gagasan yang terkandung dalam Management Tips karya dari tim Harvard University. Menurut buku yang disusun oleh Harvard Business Review tersebut menarik dicermati khususnya terkait proses transformasi diri agar menjadi penentu masa depan untuk diri sendiri dan realitas sekitar di mana pun berada. Ada tiga cluster yang ditawarkan buku ini dalam proses transformasi diri yaitu managing yourself, managing your team dan managing your business. Dari buku tersebut dapat diambil sebuah pelajaran bahwa keberhasilan praktik manajemen hakikatnya dimulai dari memanaj diri sendiri (self-managing). Kemampuan mengelola diri sendiri sangat dipengaruhi oleh kemampuan mengenali diri sendiri secara utuh sehingga setiap orang mengetahui semua potensi yang dimiliki dan mengetahui tentang bagaimana cara mengelola potensi tersebut. Hal ini diperkuat oleh pendapat Rhenald Kasali dalam bukunya Self-Driving (2012). Menurut Kasali, memanaj diri hakikatnya berkaitan dengan cara bagaimana menjadi sopir untuk diri sendiri.

…dari buku tersebut dapat diambil sebuah pelajaran bahwa keberhasilan praktik manajemen hakikatnya dimulai dari memanaj diri sendiri (self-managing)

Dr. Muqowim, M. Ag.


Akhirnya, kualitas karakter kebahagiaan sangat dinamis dalam implementasinya, kadang kita merasakan kebahagiaan penuh, kadang kebahagiaan tersebut berkurang, dan kadang hilang. Hal ini sangat manusiawi sebab subyek utama yang menghidupkan nilai tersebut adalah manusia yang dipengaruhi oleh ruang dan waktu. Untuk dapat mempertahakna kualitas kebahagiaan yang tinggi, yang diperlukan adalah kesadaran bahwa nilai ini penting dan harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari di madrasah, apa pun bentuk kegiatannya. Bahkan, implementasi nilai tersebut tidak hanya menjadi kesadaran ketika berada di lingkungan madrasah namun juga ketika di rumah masing-masing pun nilai tersebut harus dihidupkan. Ketika kita sedang berada di titik nadir, kita merasa tidak bahagia lagi, yang perlu kita lakukan sebagai stakeholder madrasah adalah memohon pertolongan Allah agar terus diberi kebahagiaan setiap saat. Allah adalah sumber nilai kebahagiaan.

Rumah Kearifan, 30 Juni 2020

About Muqowim

Pembina Rumah Kearifan (House of Wisdom). Accredited Trainer LVE. Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

View all posts by Muqowim →